Arsip

Archive for Maret, 2011

doa mohon jodoh dan keturunan yg sholeh

Artinya: “Ya Tuhanku, janganlah Engkau membiarkan aku hidupku
seorang diri, dan Engkaulah pewaris yang paling baik.” (QS. Al-
Anbiyâi’: 89).

Penjelasan:
Doa di atas baik sekali dibaca oleh orang-orang yang belum mempunyai
keturunan dan pasangan hidup. Juga baik sekali dibaca oleh setiap
muslim agar diberi keturunan yang shalih.

Doa Kelapangan hati

Artinya: “Ya Tuhan, lapangkanlah dadaku, mudahkanlah segala
urusanku, dan lepaskanlah kekakuan lidahku, agar mereka mengerti
perkataanku. ” (QS. Thâha: 27)

Penjelasan:
Doa di atas balk sekali dibaca ketika menghadapi kezhaliman
seseorang, kelompok, dan penguasa. Juga dibaca agar mendapatkan
kelancaran, kemudahan dalam berdakwah. Doa ini pula yang sering
dibaca oleh para mubaligh.
Al-Quran mengisahkan, bahwa doa tersebut dibaca oleh Nabi Musa a.s.
ketika mendapat perintah dari Allah Swt. agar menyampaikan risalah
kepada Fir’aun. Dan akhirnya Allah Swt. mengabulkan permintaan Nabi
Musa a.s., bisa dilihat dalam Al-Quran Surah Al-kahfi dari ayat 24-
36.

Kategori:doa doa islam

SEBUTIR KURMA PENGGANJAL DO’A

Selesai menunaikan ibadah haji, Ibrahim bin Adham berniat ziarah ke

mesjidil Aqsa. Untuk bekal di perjalanan, ia membeli 1 kg kurma dari

pedagang tua di dekat mesjidil Haram.

Setelah kurma ditimbang dan dibungkus, Ibrahim melihat sebutir kurma

tergeletak didekat timbangan. Menyangka kurma itu bagian dari yang ia beli,

Ibrahim memungut dan memakannya.

Setelah itu ia langsung berangkat menuju Al Aqsa. 4 Bulan kemudian,

Ibrahim tiba di Al Aqsa. Seperti biasa, ia suka memilih sebuah tempat

beribadah pada sebuah ruangan dibawah kubah Sakhra. Ia shalat dan berdoa

khusuk sekali. Tiba tiba ia mendengar percakapan dua Malaikat tentang

dirinya.

“Itu, Ibrahim bin Adham, ahli ibadah yang zuhud dan wara yang doanya selalu

dikabulkan ALLAH SWT,” kata malaikat yang satu.

“Tetapi sekarang tidak lagi. doanya ditolak karena 4 bulan yg lalu ia

memakan sebutir kurma yang jatuh dari meja seorang pedagang tua di dekat

mesjidil haram,” jawab malaikat yang satu lagi.

Ibrahim bin adham terkejut sekali, ia terhenyak, jadi selama 4 bulan ini

ibadahnya, shalatnya, doanya dan mungkin amalan-amalan lainnya tidak

diterima oleh ALLAH SWT gara-gara memakan sebutir kurma yang bukan haknya.

“Astaghfirullahal adzhim” Ibrahim beristighfar.

Ia langsung berkemas untuk berangkat lagi ke Mekkah menemui pedagang tua

penjual kurma. Untuk meminta dihalalkan sebutir kurma yang telah

ditelannya. Begitu sampai di Mekkah ia langsung menuju tempat penjual kurma

itu, tetapi ia tidak menemukan pedagang tua itu melainkan seorang anak

muda.

“4 bulan yang lalu saya membeli kurma disini dari seorang pedagang

tua. kemana ia sekarang?” tanya Ibrahim.

“Sudah meninggal sebulan yang lalu, saya sekarang meneruskan pekerjaannya

berdagang kurma” jawab anak muda itu.

“Innalillahi wa innailaihi roji’un, kalau begitu kepada siapa saya meminta

penghalalan ?”. Lantas ibrahim menceritakan peristiwa yg dialaminya, anak

muda itu mendengarkan penuh minat.

“Nah, begitulah” kata ibrahim setelah bercerita, “Engkau sebagai ahli waris

orangtua itu, maukah engkau menghalalkan sebutir kurma milik ayahmu yang

terlanjur ku makan tanpa izinnya?”.

“Bagi saya tidak masalah. Insya ALLAH saya halalkan. Tapi entah dengan

saudara-saudara saya yang jumlahnya 11 orang. Saya tidak berani mengatas

nama kan mereka karena mereka mempunyai hak waris sama dengan saya.”

“Dimana alamat saudara-saudaramu ? biar saya temui mereka satu persatu.”

Setelah menerima alamat, ibrahim bin adham pergi menemui. Biar berjauhan,

akhirnya selesai juga. Semua setuju menghalakan sebutir kurma milik ayah

mereka yang termakan oleh ibrahim. 4 bulan kemudian, Ibrahim bin adham

sudah berada dibawah kubah Sakhra.

Tiba tiba ia mendengar dua malaikat yang dulu terdengar lagi bercakap

cakap.

“Itulah ibrahim bin adham yang doanya tertolak gara gara makan sebutir

kurma milik orang lain.”

“O, tidak.., sekarang doanya sudah makbul lagi, ia telah mendapat halalan

dari ahli waris pemilik kurma itu. Diri dan jiwa Ibrahim kini telah bersih

kembali dari kotoran sebutir kurma yang haram karena masih milik orang

lain. Sekarang ia sudah bebas.”

dari cerita diatas kita tarik kesimpulan, makanan akan menjadi darah dan daging, akan selau manunggal dengan

jiwa kita, kalau makanan itu tidak bersih semua aktifitas akan kena dampaknya”

” Apabila anda mempunyai teman atau saudara yang anda sayangi forward-lah

e-mail ini. Oleh sebab itu berhati-hatilah dgn makanan yg masuk ke tubuh

kita, sudah halal-kah? lebih baik tinggalkan bila ragu-ragu… ”

Nilai manusia, bukan kenapa ia MATI, melainkan bagaimana ia HIDUP; bukan apa yang diPEROLEH, melainkan apa yang telah diBERIKAN; bukan apa PANGKATNYA, melainkan apa yang telah diPERBUAT dengan tugas yang diberikan TUHAN kepadanya.

Semoga bermanfaat. Allahu a’lam. Wassalam.

Kategori:doa doa islam

7 Kiat Hidup Tenang Dalam Islam

1. Memahami Tujuan Hidup

Manusia diciptakan untuk beribadah kepada Allah, semua aktifitas kehidupan kita di dunia ini dalam rangka beribadah kepada Allah. ” Wamaa khalaqtul jinna wal insaa illa liya’ buduun..”

ibaratnya seseorang itu keluar dari rumah mau pergi kemana, bila ada tujuannya ketika ia ditanya, bisa menjawab. misalnya mau ke toko beli susu.  Kalau ia keluar rumah tanpa tujuan, ketika ditanya, ia akan bingung…” kemana..ya..?”

jadi tujuan hidup kita adalah beribadah kepada Allah Ta’ala.

 

2. Memahami Nilai Dunia dan Nilai Akhirat

Ada beberapa tipe orang dalam memandang nilai dunia dan nilai akhirat, antara lain:

a. Mengejar Dunia saja ( Nilai dunia lebih dari akhirat). Mungkin ini fenomena kehidupan orang kebanyakan, yang sudah hampir meninggalkan agama dan banyak yang tidak beragama. Hanya mengejar kesuksesan duniawi saja dan sudah tidak percaya dengan kehidupan akhirat nanti. Kadang uang dipandangnya sebagai tuhan.

 

b. Mengejar Akhirat saja. Sebagai contoh Sufi jaman dulu, sehari hari hanya untuk beribadah/hablu minallah, padahal manusia dituntut untuk hablu minannas, dan manusia harus memenuhi kebutuhan kemanusiaannya, seperti  makan ,minum , bekerja, menikah, berkeluarga, bermasyarakat  dan lain sebagainya.

 

Rasulullah bahkan melarang sahabatnya yang puasa tidah berbuka, qiyamul lail tidak tidur dan membujang tidak menikah. Rasulullah utusan Allah yang sudah pasti dijamin masuk surga pun melakukan hal yang bersifat kemanusiaan.

 

c. Tidak mengejar dunia maupun harapan akhirat.  Orang yang tipe seperti ini sangatlah tidak beruntung. didunia sengsara, akhirat pun terlupakan. Masih banyak tipe seperti ini di tanah air kita, yang data penduduknya terbanyak beragama islam. Adalah orang miskin yang kufur. Ia tetap dalam belenggu kemiskinan tapi tidak berusaha memperbaiki ibadahnya,tapi berteman dengan kekufuran.

 

d. Memandang dunia sebagai ladang amal dan akhirat sebagai tempat menuai hasil. Orang yang hidup di dunianya selalu beramal kebajikan, menjalankan perintah Allah dan meninggalkan laranganNya.

 

Jadi untuk hidup tenang di dunia kita fahami bahwa dunia adalah ladang amal, dan  di akhirat nanti kita akan menuai hasil.

 

3. Syukur dan Sabar.

Jika kita selalu bersyukur dengan apa yang Allah berikan kepada kita, insyaAllah akan Allah tambahkan selalu kenikmatan. ” lain syakartum la aziidanakum wa la inkafartum inna adza bi lasyadid “

 

kita bersyukur dengan yang ada pada kita, jangan berkeluh kesah dengan yang tidak ada pada kita. Misalnya kita kurang dari segi ekonomi, anak 3 tapi kendaraan hanya sepeda motor, tiba-tiba bertemu dengan kawan lama yang datang berkendaraan mobil kijang, tapi belum dikaruniai keturunan. Maukah satu anak ditukar dengan mobil kijang…??

 

Dan sabar adalah satu hal yang sangat mudah diucapkan dan dinasihatkan tetapi sangat sulit dilakukan. contoh: orang yang tertimpa musibah, pastilah harus bersabar dan selalu mendapatkan nasihat dari orang-orang disekelilingnya agar bersabar.

 

semoga kita termasuk orang-orang yang bersabar. Allah selalu bersama orang-orang yang bersabar.

 

4, Tawakal sesudah Ikhtiar

Al Qur’an. Surah Al Maidah : 23, Orang yang beriman itu harus bertawakal kepada Allah, setelah ia berikhtiar/berusaha. Tidak membenci Allah bila usaha kita( apa yg kita kerjakan/lakukan/usahakan) hasilnya tidak sesuai dengan harapan kita.

 

5. Memahami Takdir dengan Benar

Memahami takdir itu bukan hanya pasrah dan menyerah tanpa usaha. Jaman dahulau khalifah Umar bin Khaththab, pernah kan memasuki sebuah kampung dan melihat ada ‘endemi’ (penyakit menular) kemudian mengurungkan niatnya untuk masuk ke kampung tersebut. Umar mendapat kritikan dari seseorang bahwa umar tidak boleh lari dari takdir. Kata Umar, “Aku lari dari takdir ke takdir yang lain”

 

6. Menjaga Keseimbangan, antara ruhani, akal dan jasmani.

Tawazun ( keseimbangan) baik manusia sebagai makhluk individu  dan makhluk sosial, yang ada dalam diri manusia itu ada 3 unsur adalah jasad, akal dan ruh. Dimana 3 unsur ini harus diberi asupan yang seimbang. Jasad diberi makan yang halal dan baik. Akal selalu diasah dengan ilmu dan pengetahuan. Ruh pun harus senantiasa disiram agar senantiasa bersinar cemerlang, hati yang selalu bisa menerima kebenaran yang datang dari Allah Subhanawata’ala.

 

7. Pandangan terhadap Harta

Dalam islam harta adalah milik Allah. Harta bukan hanya untuk hidup tapi juga sebagai alat untuk beribadah kepada Allah.

 

Ada nasihat, “peganglah harta dengan tanganmu, jangan kau masukkan harta di hatimu”. Ketahuilah nanti di akhirat manusia akan ditanya, dari manakah hartanya didapatkan dan  untuk apakah hartanya dibelanjakan.

 

—————————————————————————————–

Semoga bermanfaat buat pribadiku dan siapa saja yang membaca ringkasan ini.

 

Yaa ayyuhannafsul muthmainnah. ‘Irji ‘ii ilaa Rabbiki raadhiyatanmmardliyyah.  fadkhulii fii ‘ibaadi . wad khulii jannatii “

 

“wahai jiwa yang tenang! Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang ridha dan di ridhaiNya. Maka masuklah ke dalam golongan hamba-hambaKu. Dan masuklah ke dalam surga Ku” Quran Surah Al Fajr: 27-30

 

Salam Ukhuwah

 

Kategori:doa doa islam

buat suamiku-istriku

Buat Calon Suami
Pernikahan atau Perkawinan,
Menyingkap tabir rahasia …
Isteri yang kamu nikahi,
Tidaklah semulia Khadijah,
Tidaklah setaqwa Aisyah,
Pun tidak setabah Fatimah …
Justru Isteri hanyalah wanita akhir zaman,
Yang punya cita-cita, Menjadi solehah …
Pernikahan atau Perkawinan,
Mengajar kita kewajiban bersama …
Isteri menjadi tanah, Kamu langit penaungnya,
Isteri ladang tanaman, Kamu pemagarnya,
Isteri kiasan ternakan, Kamu gembalanya,
Isteri adalah murid, Kamu mursyid (pembimbing)-nya,
Isteri bagaikan anak kecil, Kamu tempat bermanjanya ..
Saat Isteri menjadi madu, Kamu teguklah sepuasnya,
Seketika Isteri menjadi racun, Kamulah penawar bisanya,
Seandainya Isteri tulang yang bengkok, Berhati2lah meluruskannya …
Pernikahan atau Perkawinan,
Menginsafkan kita perlunya iman dan taqwa …
Untuk belajar meniti sabar dan ridho,
Karena memiliki Isteri yang tak sehebat mana,
Justru kamu akan tersentak dari alpa,
Kamu bukanlah Muhammad Rasulullah atau Isa As,
Pun bukanlah Sayyidina Ali Karamaullahhuwajah,
Cuma suami akhir zaman, yang berusaha menjadi soleh …

Buat Calon Istri
Pernikahan atau Perkawinan,
Membuka tabir rahasia,
Suami yang menikahi kamu,
Tidaklah semulia Muhammad,
Tidaklah setaqwa Ibrahim,
Pun tidak setabah Isa atau Ayub,
Atau pun segagah Musa,
Apalagi setampan Yusuf
Justru suamimu hanyalah pria akhir zaman,
Yang punya cita-cita,
Membangun keturunan yang soleh solehah…
Pernikahan atau Perkawinan,
Mengajar kita kewajiban bersama,
Suami menjadi pelindung, Kamu penghuninya,
Suami adalah Nakoda kapal, Kamu navigatornya,
Suami bagaikan balita yang nakal, Kamulah penuntun kenakalannya,
Saat Suami menjadi Raja, Kamu nikmati anggur singgasananya,
Seketika Suami menjadi bisa, Kamulah penawar obatnya,
Seandainya Suami masinis yang lancang, sabarlah memperingatkannya
Pernikahan atau Perkawinan,
Mengajarkan kita perlunya iman dan taqwa,
Untuk belajar meniti sabar dan ridho,
Karena memiliki suami yang tak segagah mana,
Justru Kamu akan tersentak dari alpa,
Kamu bukanlah Khadijah, yang begitu sempurna didalam menjaga
Pun bukanlah Hajar ataupun Mariam, yang begitu setia dalam sengsara
Cuma wanita akhir zaman, yang berusaha menjadi solehah …

Kategori:doa doa islam

JANJI ALLAH KEPADA KAMU YANG AKAN MENIKAH

Ketika seorang muslim baik pria atau wanita akan menikah, biasanya akan timbul perasaan yang bermacam-macam. Ada rasa gundah, resah, risau, bimbang, termasuk juga tidak sabar menunggu datangnya sang pendamping, dll. Bahkan ketika dalam proses taaruf sekalipun masih ada juga perasaan keraguan.
Berikut ini sekelumit apa yang bisa saya hadirkan kepada pembaca agar dapat meredam perasaan negatif dan semoga mendatangkan optimisme dalam mencari teman hidup. Semoga bermanfaat buat saya pribadi dan kaum muslimin semuanya. Saya memohon kepada Allah semoga usaha saya ini mendatangkan pahala yang tiada putus bagi saya.
Inilah kabar gembira berupa janji Allah bagi orang yang akan menikah. Bergembiralah wahai saudaraku…
1. “Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula),dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula)”. (An Nuur : 26)
Bila ingin mendapatkan jodoh yang baik, maka perbaikilah diri. Hiduplah sesuai ajaran Islam dan Sunnah Nabi-Nya. Jadilah laki-laki yang sholeh, jadilah wanita yang sholehah. Semoga Allah memberikan hanya yang baik buat kita. Amin.
2. “Dan kawinkanlah orang-orang yang sendirian diantara kamu dan orang-orang yang layak (berkawin) dari hamba-hamba sahayamu yang laki-laki dan perempuan. Jika mereka miskin Allah akan memampukan mereka dengan karunia-Nya. Dan Allah Maha Luas (Pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui”. (An Nuur: 32)
Sebagian para pemuda ada yang merasa bingung dan bimbang ketika akan menikah. Salah satu sebabnya adalah karena belum punya pekerjaan. Dan anehnya ketika para pemuda telah mempunyai pekerjaan pun tetap ada perasaan bimbang juga. Sebagian mereka tetap ragu dengan besaran rupiah yang mereka dapatkan dari gajinya. Dalam pikiran mereka terbesit, “apa cukup untuk berkeluarga dengan gaji sekian?”.
Ayat tersebut merupakan jawaban buat mereka yang ragu untuk melangkah ke jenjang pernikahan karena alasan ekonomi. Yang perlu ditekankan kepada para pemuda dalam masalah ini adalah kesanggupan untuk memberi nafkah, dan terus bekerja mencari nafkah memenuhi kebutuhan keluarga. Bukan besaran rupiah yang sekarang mereka dapatkan. Nantinya Allah akan menolong mereka yang menikah. Allah Maha Adil, bila tanggung jawab para pemuda bertambah – dengan kewajiban menafkahi istri-istri dan anak-anaknya – maka Allah akan memberikan rejeki yang lebih. Tidakkah kita lihat kenyataan di masyarakat, banyak mereka yang semula miskin tidak punya apa-apa ketika menikah, kemudian Allah memberinya rejeki yang berlimpah dan mencukupkan kebutuhannya?
3. “Ada tiga golongan manusia yang berhak Allah tolong mereka, yaitu seorang mujahid fi sabilillah, seorang hamba yang menebus dirinya supaya merdeka dan seorang yang menikah karena ingin memelihara kehormatannya” . (HR. Ahmad 2: 251, Nasaiy, Tirmidzi, Ibnu Majah hadits no. 2518, dan Hakim 2: 160)
Bagi siapa saja yang menikah dengan niat menjaga kesucian dirinya, maka berhak mendapatkan pertolongan dari Allah berdasarkan penegasan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam hadits ini. Dan pertolongan Allah itu pasti datang.
4. “Dan diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tentram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir”. (Ar Ruum : 21)
5. “Dan Tuhanmu berfirman : ‘Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina’ “. (Al Mu’min : 60)
Ini juga janji Allah ‘Azza wa Jalla, bila kita berdoa kepada Allah niscaya akan diperkenankan- Nya. Termasuk di dalamnya ketika kita berdoa memohon diberikan pendamping hidup yang agamanya baik, cantik, penurut, dst.
Dalam berdoa perhatikan adab dan sebab terkabulnya doa. Diantaranya adalah ikhlash, bersungguh-sungguh, merendahkan diri, menghadap kiblat, mengangkat kedua tangan, dll.
Perhatikan juga waktu-waktu yang mustajab dalam berdoa. Diantaranya adalah berdoa pada waktu sepertiga malam yang terakhir dimana Allah ‘Azza wa Jalla turun ke langit dunia, pada waktu antara adzan dan iqamah, pada waktu turun hujan, dll.
Perhatikan juga penghalang terkabulnya doa. Diantaranya adalah makan dan minum dari yang haram, juga makan, minum dan berpakaian dari usaha yang haram, melakukan apa yang diharamkan Allah, dll.
Manfaat lain dari berdoa berarti kita meyakini keberadaan Allah, mengakui bahwa Allah itu tempat meminta, mengakui bahwa Allah Maha Kaya, mengakui bahwa Allah Maha Mendengar, dst.
Sebagian orang ketika jodohnya tidak kunjung datang maka mereka pergi ke dukun-dukun berharap agar jodohnya lancar. Sebagian orang ada juga yang menggunakan guna-guna. Cara-cara seperti ini jelas dilarang oleh Islam. Perhatikan hadits-hadits berikut yang merupakan peringatan keras dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam:
“Barang siapa yang mendatangi peramal / dukun, lalu ia menanyakan sesuatu kepadanya, maka tidak diterima shalatnya selama empat puluh malam”. (Hadits shahih riwayat Muslim (7/37) dan Ahmad).
Telah bersabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Maka janganlah kamu mendatangi dukun-dukun itu.” (Shahih riwayat Muslim juz 7 hal. 35).
Telah bersabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Sesungguhnya jampi-jampi (mantera) dan jimat-jimat dan guna-guna (pelet) itu adalah (hukumnya) syirik.” (Hadits shahih riwayat Abu Dawud (no. 3883), Ibnu Majah (no. 3530), Ahmad dan Hakim).
6. “Mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan shalat”. (Al Baqarah : 153)
Mintalah tolong kepada Allah dengan sabar dan shalat. Tentunya agar datang pertolongan Allah, maka kita juga harus bersabar sesuai dengan Sunnah Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Juga harus shalat sesuai Sunnahnya dan terbebas dari bid’ah-bid’ah.
7. “Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”. (Alam Nasyrah : 5 – 6)
Ini juga janji Allah. Mungkin terasa bagi kita jodoh yang dinanti tidak kunjung datang. Segalanya terasa sulit. Tetapi kita harus tetap berbaik sangka kepada Allah dan yakinlah bahwa sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Allah sendiri yang menegaskan dua kali dalam Surat Alam Nasyrah.
8. “Hai orang-orang yang beriman jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia
akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu” . (Muhammad : 7)
Agar Allah Tabaraka wa Ta’ala menolong kita, maka kita tolong agama Allah. Baik dengan berinfak di jalan-Nya, membantu penyebaran dakwah Islam dengan penyebaran buletin atau buku-buku Islam, membantu penyelenggaraan pengajian, dll. Dengan itu semoga Allah menolong kita.
9. “Sesungguhnya Allah pasti menolong orang yang menolong (agama)-Nya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kuat lagi Maha Perkasa”. (Al Hajj : 40)
10. “Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat”. (Al Baqarah : 214)
Itulah janji Allah. Dan Allah tidak akan menyalahi janjinya. Kalaupun Allah tidak / belum mengabulkan doa kita, tentu ada hikmah dan kasih sayang Allah yang lebih besar buat kita. Kita harus berbaik sangka kepada Allah. Inilah keyakinan yang harus ada pada setiap muslim.
Jadi, kenapa ragu dengan janji Allah?

Kategori:doa doa islam

SENTIASA MENGINGATI ALLAH ( berzikir )

Zikir adalah satu amalan yang sangat mustahak untuk mendapat kejernihan hati. Zikir akan membentuk ketenangan kepada jiwa kita.

Zikir akan melindungi kita daripada godaan dan gangguan syaitan serta nafsu. Ketenangan dan ketenteraman jiwa boleh dirasai dengan berzikir kepada Allah S.W.T. Ketenangan tidak terdapat dengan melepak, menyanyi atau sebagainya.

Firman Allah S.W.T di dalam Al-Quran:

“Orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingati Allah. Ingatlah hanya dengan mengingati Allah, hati akan menjadi tenteram.”

( AR-Rad : A : 28 S : 13 J : 13 M/S : 252 )

PERINGATAN

Bagi menghasilkan ketenangan di dalam berzikir, terlebih dahulu kita mesti memperbanyakkan selawat Nabi s.a.w. Maksud zikir ialah kita sentiasa mengingati kebesaran Allah di dalam setiap kerja kita. Sama ada kita ulama’, orang awam ataupun buruh kasar.

Hafiz Ibnu Qaiyim r.a adalah seorang ulama’ hadis yang termasyhur. Beliau mengarang sebuah risalah bernama Al-Wabil yang mengandungi berbagai-bagai penjelasan mengenai kelebihan berzikir.

Di dalam risalah itu, beliau berkata bahawa zikir mempunyai faedah kira-kira lebih daripada seratus faedah. Tujuh puluh sembilan faedah beliau menukilkan di dalam risalah tersebut.

Kami menyalin faedah-faedah itu satu persatunya serba ringkas.

1. Zikir adalah menjauhkan syaitan dan menghancurkan kekuatannya.

2. Zikir adalah menyebabkan Allah S.W.T redha.

3. Zikir adalah menjauhkan dukacita daripada hati manusia.

4. Zikir adalah menggembirakan hati.

5. Zikir adalah menguatkan badan dan menyeronokkan sanubari.

6. Zikir adalah sinaran hati dan muka.

7. Zikir adalah menyebabkan datangnya rezeki dengan mencurah-curah (yakni murah rezeki).

8. Zikir adalah membawa orang yang berzikir itu kepada kehebatan dan kegagahan yakni dengan memandang wajahnya, seseorang itu merasa gentar.

9. Zikir adalah melahirkan cinta sejati terhadap Allah S.W.T kerana cinta itulah merupakan roh Islam, jiwa agama dan sumber kejayaan dan kebahagiaan. Barangsiapa ingin mendapat cinta Ilahi itu, maka hendaklah ia berzikir sebanyak-banyaknya.

Sebagaimana mutala’ah dan muzakarah itu merupakan pintu kejayaan ilmu, demikianlah zikrullah itu merupakan pintu cinta Ilahi.

10. Zikir adalah mendatangkan hakikat muraqabah. Muraqabah itu membawa seseorang kepada martabat insan.

Dengan adanya martabat insan, maka manusia dapat beribadat kepada Allah dalam keadaan seolah-olah ia melihat-Nya (keadaan seperti inilah merupakan tujuan asasi daripada perjuangan para sufi).

11. Zikir adalah membawa seseorang kepada penyerahan diri dengan sebulat-bulatnya kepada Allah. Dengan ini, lama-kelamaan maka setiap urusan dan dalam setiap keadaan Allah S.W.T menjadi pelindung dan pembantu baginya.

12. Zikir adalah membawa seseorang kepada takarrub (mendekatkan diri) kepada Allah. Jika zikir itu bertambah banyak, maka dengan sendirinya ia bertambah dekat kepada Allah dan sebaliknya jika ia bertambah lalai daripada berzikir maka dengan sendirinya ia bertambah jauh dari Allah S.W.T.

13. Zikir adalah membukakan pintu makrifat kepada Allah S.W.T.

14. Zikir adalah melahirkan di dalam hati seseorang akan keagungan dan kebesaran Allah S.W.T dan melahirkan semangat buat merapatkan diri dengan-Nya.
15. Zikir adalah menyebabkan Allah S.W.T ingat kepada seseorang yang ingat kepada-Nya sepertimana disebutkan di dalam Al-Quran yang bermaksud:

“Kerana itu ingatlah kamu kepada Aku, nescaya Aku ingat pula kepadamu.”
(Al-Baqarah : 152)

Dan diterangkan pula di dalam hadis yang bermaksud :

“Barangsiapa mengingati Aku di dalam hatinya, nescaya Aku mengingati
pula di dalam hati-Ku.”
16. Zikir adalah menghidupkan hati. Perbandingan zikrullah dengan hati seseorang adalah ibarat ikan dengan air. Ingatlah apakah halnya ikan itu jika ia tidak berada di dalam air?

17. Zikir adalah santapan bagi roh dan hati. Andaikata keduanya tidak dapat menikmati santapannya maka adalah sama seperti badan yang tidak dapat makanannya.

18. Zikir adalah membersihkan hati daripada karatan (kekotoran) sepertimana diterangkan di dalam hadis bahawa tiap-tiap satu mempunyai daki dan kekotoran baginya. Daki dan kekotoran hati ialah keinginan dan kelalaian yang tidak dapat dibersihkan melainkan dengan berzikir.

19. Zikir adalah menghapuskan dosa dan maksiat.

20.Zikir adalah menghapuskan keraguan dari seseorang terhadap Allah S.W.T. Sebenarnya hati orang yang lalai itu diselubungi oleh rasa ragu dan gelisah terhadap Allah. Ianya hanya dapat dihapuskan hanya dengan zikir.

21. Zikir adalah menyebut Allah, orang yang berzikir itu dikelilingi oleh Arsy Ilahi.

22.Barangsiapa ingat kepada Allah dalam kesenangan, Allah ingat pula kepadanya apabila ia di dalam kesusahan.

23.Zikir adalah melepaskan orang yang berzikir itu daripada azab Allah S.W.T.

24.Zikir adalah menyebabkan turunnya sakinah dan para malaikat melingkungi orang-orang yang berzikir itu.

25.Zikir adalah menyebabkan selamatnya lidah seseorang yang berzikir itu daripada mengumpat, mencela, berdusta, maki-hamun dan cakap sia-sia.

Telah dibuktikan oleh kenyataan bahawa barangsiapa yang membiasakan lidahnya dengan berzikir, maka terselamat dari sifat keji.

Sebaliknya orang yang tidak biasa dengan zikir maka dengan sendirinya ia terlibat dalam keburukan dan sifat-sifat yang keji itu.

26.Zikir akan memasukkan orang yang berzikir itu ke dalam golongan orang yang berbahagia, demikian juga bagi orang yang mendampinginya.

Sebaliknya orang-orang yang lalai dan membuat kerja-kerja yang sia-sia adalah tercampak ke dalam kancah kecelakaan. Demikian juga bagi mereka yang menyertainya.

27.Zikir akan memelihara orang yang berzikir dari menyesal pada hari kiamat.

28.Jika orang yang berzikir sambil menangis-nangis dalam keadaan sunyi diri, maka pada hari kiamat ia akan didiamkan di bawah naungan Arasyh Ilahi. Pada hari kiamat di mana manusia akan berteriak dan menjerit-jerit kerana kepanasan hari yang sangat dahsyat itu.

29.Orang yang menyibukkan dirinya dengan berzikir, maka Allah S.W.T mengurniakan kepadanya lebih dari orang yang meminta kepada-Nya.

Di dalam hadis Qudsi, Allah S.W.T ada berfirman:

“Barangsiapa tertahan oleh zikir-Ku daripada berdoa, nescaya Aku berikan kepadanya lebih daripada yang Aku berikan kepada orang yang berdoa.”

30.Zikir merupakan satu ibadat yang ringan dan mudah sekali, namun ia adalah amalan yang lebih afdal dan utama dari semua ibadat kerana menggerakkan lidah itu lebih mudah dari menggerakkan seluruh badan.

31. Zikir merupakan pohon di dalam syurga.

32.Nikmat dan kurniaan yang Allah berikan kepada orang yang berzikir, tidaklah diberikan kerana amalan yang lain.

Terdapat hadis yang menerangkan:

“Barangsiapa membaca kalimah ini sebanyak 100 kali pada tiap-tiap hari, maka Allah akan memberikan pahala kepadanya yang seimbang memerdekakan 10 orang hamba sahaya dan dicatitkan di dalam buku amalannya 100 kebajikan, dihapuskan daripadanya 100 dosa, dipelihara dari godaan syaitan dan tiada siapa pun yang lebih afdal daripadanya kecuali orang yang amalannya telah melebihi.

33.Seseorang yang berzikir berterusan dengan istiqamah, ia akan terselamat daripada melukakan dirinya yang menyebabkan kecelakaan dunia dan akhirat.

Melupakan diri sendiri dan muslihat-muslihatnya bererti melupakan Allah. Barangsiapa melupakan Allah, nescaya akan dicampakkan di dalam kancah kerugian.

Allah memperingatkan di dalam Al-Quran:

“Dan janganlah kamu seperti orang-orang yang lupa kepada Allah, lalu Allah menjadikan kamu seperti orang-orang yang melupakan dirinya sendiri. Mereka itulah orang-orang yang fasik.”

(Al-Hasyar: A:19 S:59 J:28 M/S:548)

Maksudnya supaya kamu janganlah menjadi orang-orang yang tidak menghiraukan Allah S.W.T, lantas Allah menjadikan mereka tidak menghiraukan diri mereka sendiri yakni akal fikiran mereka dilemahkan sehingga mereka tidak dapat menjalani jalan yang menuju ke arah kejayaan yang hakiki.

Apabila manusia melupakan diri sendiri, maka dengan sendirinya ia akan melupakan muslihat-muslihatnya, akhirnya ia menjadi mangsa kebinasaan.

Sepertimana seorang petani yang melupakan sawah ladangnya, sudah tentulah sawah ladangnya tidak mendatangkan hasil apa-apa. Akhirnya akan bertukar menjadi belukar.

34.Seseorang akan merasakan keamanan dan ketenangan jiwa tatkala lidahnya basah menyebuti zikir sehingga ia cinta kepada zikir.

Sepertimana seseorang yang mencintai air ketika ia mengalami dahaga yang amat sangat atau cinta kepada makanan ketika ia sangat lapar ataupun ia cinta kepada pakaian dan rumah semasa ia berasa sangat sejuk atau sangat panas.

Bahkan zikrullah itu lebih mustahak lagi kerana jika segala-galanya itu tidak tersedia, maka tubuh kasar manusia itu sahaja yang akan binasa, sebaliknya jika tiada zikir, roh dan hati juga akan turut binasa.

35.Dengan zikir, manusia akan mencapai kemajuan dan kejayaan dengan secara terus-menerus ketika ia sedang beristirehat ataupun ia sedang sakit, ketika ia sedang sibuk dengan mengecap nikmat hidup ataupun berada di dalam serba kekurangan.

Jika hatinya sudah bersinar dengan sinaran zikir, maka dalam setiap keadaan ia akan meningkat ke peringkat yang setinggi-tingginya.

36.Nur zikir sentiasa bersama dengan orang yang berzikir sama ada di dalam dunia ini ataupun di dalam kubur.

Firman Allah S.W.T di dalam Al-Quran:

“Apakah orang yang sudah mati (sudah sesat) kemudian Kami hidupkan ia (menjadi ia agama Islam) dan Kami berikan kepadanya cahaya yang terang.

Dengan cahaya itu, dapat berjalan di tengah-tengah masyarakat manusia (nur itu sentiasa bersama dengannya) serupa dengan orang yang berada di dalam keadaan gelap-gelita yang tidak dapat keluar daripadanya.”

(Al-An’am: A:122 S:6 J:7)

Hati orang yang berzikir akan bersinar gilang-gemilang dengan cahaya makrifat. Nur adalah sesuatu yang teragung sekali. Ianya membawa kepada kejayaan yang gilang-gemilang.

Lantaran itulah, Nabi Muhammad s.a.w sentiasa menuntut dan memohon dengan berulang-ulang kali dan meminta nur itu bagi setiap anggota tubuhnya sepertimana doa-doa yang didapati di dalam kitab-kitab hadis yang didoakan oleh baginda s.a.w seperti yang berikut di bawah ini:

“Ya Allah! Berikanlah nur kepada dagingku, nur pada tulang-tulangku, nur pada rambutku, nur pada kulitku, nur pada pendengaranku, nur pada penglihatanku, nur dari atasku, nur dari bawahku, nur dari kananku, nur dari kiriku, nur dari mukaku, nur dari belakangku dan jadikanlah nur itu di dalam diriku dan juga besarkanlah nur itu untukku.”

Maka menerusi nur itulah, amalan perbuatan seseorang itu akan bercahaya terang benderang sehingga amal perbuatan yang baik dari seseorang itu dibawa ke langit yang didapati daripadanya cahaya seperti cahaya matahari dan nur yang serupa itulah akan kelihatan pada mukanya di hari kiamat nanti.

37.Zikir adalah intisari ilmu tasawuf yang diamalkan oleh setiap ahli tariqat. Jika telah terbuka pintu zikir bagi seseorang, bererti telah terbuka baginya jalan yang menuju ke jalan Allah.

Barangsiapa yang telah menuju ke jalan Allah, nescaya ia telah dapat segala-galanya yang dikehendaki kerana tidak berkurangan apa-apa pada khazanah Ilahi.

38.Pada hati manusia, ada satu bahagian yang tidak subur melainkan zikrullah. Apabila zikir menguasai hati maka bukan ia menyubur bagi hati itu sahaja bahkan ia menjadi orang yang berzikir itu hidup dengan makmur walaupun ia tiada harta benda.

Memuliakannya walaupun tidak berkeluarga dan menjadikannya pengusaha walaupun ia tidak mempunyai kerajaan. Sebaliknya orang yang lalai daripada berzikir pasti dia akan dihinakan walaupun ia mempunyai harta benda, kaum keluarga dan kerajaan yang besar.

39.Zikir adalah menghimpunkan kembali yang telah bercerai dan menceraikan yang telah berhimpun, mendekatkan yang jauh dan menjauhkan yang dekat.

Yakni hati manusia yang diselubungi oleh berbagai keraguan, dukacita dan kegelisahan itu semuanya dilenyapkan sama sekali dan dilahirkan ketenteraman dan ketenangan jiwa.

Hati dan jiwa manusia yang dikuasai oleh perbuatan yang keji-keji itu dibersihkan. Manusia yang sentiasa digodai dan dikuasai oleh tentera-tentera syaitan itu diceraikan daripadanya. Akhirat yang jauh itu didekatkan dan dunia yang dekat itu dijauhkan dari manusia.

40.Zikir adalah menggerakkan hati manusia daripada tidur dan menyedarkannya daripada lalai. Selagi hati dan jiwa manusia tidak sedar, maka selama itulah ia mengalami kerugian demi kerugian.

41. Zikir adalah merupakan satu pohon yang setiap masa mendatangkan buah makrifat. Menurut istilah ulama’-ulama’ tasawuf, pohon itu mendatangkan buah ahwal dan makamat.

Semakin zikir itu diperbanyakkan semakin akar pohon itu kukuh. Semakin akarnya kukuh, semakin itulah pohon itu mengeluarkan buahnya.

42.Zikir adalah mendekatkan hamba kepada Allah. Firman Allah S.W.T di dalam Al-Quran:

“Sesungguhya Allah S.W.T beserta dengan orang-orang yang bertaqwa (takut).”

Di dalam hadis Qudsi Allah S.W.T berfirman:

“Adalah Aku menyertai hamba-Ku selama ia mengingati Daku.”

Di dalam hadis Qudsi yang lain, Allah telah berfirman:

“Orang-orang yang mengingati Aku itu ialah orang Aku.

Aku tidak menjauhkan dari rahmat-Ku. Jika mereka bertaubat dari dosa-dosa mereka, maka Aku menjadi kekasih bagi mereka, tetapi sebaliknya jika mereka tidak bertaubat, maka Aku menjadi jururawat bagi mereka.

Aku mencampakkan mereka ke dalam kancah penderitaan supaya Aku membersihkan mereka dari dosa-dosa.”

Penyertaan Allah S.W.T yang dicapai menerusi zikir itu adalah penyertaan yang tidak ada tolok bandingnya. Hakikat penyertaan itu tidak mungkin dicatit dan tidak mungkin juga dibicarakan.

Kelazatannya dengan erti kata yang sebenar boleh dirasai oleh orang yang telah mencapainya.

43.Zikir adalah seimbang dengan memerdekakan hamba, membelanjakan harta dan berjuang di jalan Allah.

44.Zikir adalah sumber syukur. Barangsiapa yang tidak mengingati Allah, ia tidak dapat bersyukur kepada-Nya.

Di dalam sebuah hadis menceritakan bahawa Nabi Musa a.s pernah berkata kepada Allah, “Ya, Allah! Engkau telah menganugerahkan kepadaku nikmat-nikmat yang amat banyak, maka tunjukilah aku cara-cara bersyukur supaya aku sentiasa dapat bersyukur kepada-Mu.”

Kemudian Allah S.W.T berfirman kepada Nabi Musa, “Sebanyak yang engkau berzikir, sebanyak itulah engkau bersyukur.”

Allah berfirman:
“Hendaklah lidahmu sentiasa dibasahi dengan berzikir.”

45.Yang mulia di antara orang-orang yang bertaqwa pada sisi Allah ialah yang sentiasa sibuk dengan berzikir kerana natijah taqwa ialah syurga sedangkan natijah zikir ialah penyertaan Allah S.W.T.

46.Pada hati manusia ada semacam kekerasan yang tiada berubah menjadi lembut melainkan dengan berzikir.

47.Zikir adalah rawatan bagi penyakit-penyakit hati.

48.Zikir adalah sumber persahabatan dengan Allah. Lalai adalah sumber permusuhan dengan-Nya.

49.Tiada satu apa pun yang menambahkan nikmat-nikmat Allah dan menyelamatkan daripada azab-Nya lebih daripada zikrullah.

50.Allah S.W.T menurunkan rahmat-Nya kepada orang-orang yang berzikir dan para malaikat berdoa untuk mereka.

51. Barangsiapa yang ingin menikmati syurga sedangkan ia masih berada di dalam dunia ini maka hendaklah ia menyertai majlis-majlis zikir kerana zikir itu adalah umpama taman-taman syurga.

52.Majlis zikir adalah majlis para malaikat.

53.Allah S.W.T membanggakan orang yang berzikir di hadapan para malaikat.

54. Barangsiapa sentiasa berzikir, ia akan masuk ke dalam syurga tersenyum-senyum.

55.Segala amalan diwajibkan semata-mata kerana zikrullah.

56. Amalan yang paling afdal ialah amalan yang disertakan zikir sebanyak-banyaknya. Puasa yang paling afdal ialah puasa yang disertakan zikir sebanyak-banyaknya. Haji yang paling afdal ialah haji yang disertakan dengan zikir sebanyak-banyaknya. Demikian juga jihad dan amalan yang lain-lain.

57. Zikir ialah pengganti bagi ibadat-ibadat nafilah (ibadat-ibadat sunat). Pada satu ketika, satu golongan orang yang miskin telah datang berjumpa dengan Rasulullah s.a.w merayu hal mereka kepada Rasulullah s.a.w:

“Ya, Rasulullah s.aw! Saudara kami yang berharta-benda telah meningkat darjat yang setinggi-tingginya disebabkan harta kekayaan mereka. Mereka bersembahyang seperti kami bersembahyang, mereka berpuasa seperti kami berpuasa, tetapi kerana harta kekayaan, mereka telah mendahului kami dengan mengerjakan haji, umrah, jihad dan lain-lain.”

Sebagai menjawab Rasulullah s.aw bersabda:

“Mahukah kamu sekelian aku ajarkan sesuatu untuk mendahului sesama kamu sehingga tiadalah lagi seorang pun yang lebih afdal daripada kamu kecuali orang yang berbuat seperti yang kamu perbuat?”

Selanjutnya Baginda Rasulullah s.a.w bersabda:

“Bacalah kamu sekelian selepas tiap-tiap sembahyang.” (berzikir)
Ini menunjukkan bahawa Baginda Rasulullah s.a.w menganggap zikir ini sebagai pengganti haji, urnrah, jihad dan lain-lain (bagi orang yang tidak berada).

58. Zikir adalah pendorong bagi ibadat-ibadat lain. Dengan berzikir sebanyak-banyaknya, maka ibadat yang lain itu menjadi lebih mudah dan senang malah kelazatan ibadat-ibadat itu pun dirasai benar.

Oleh itu, semua ibadat itu dapat dikerjakan tanpa keberatan dan kesukaran apa-apa.

59.Dengan berzikir, semua keberatan akan menjadi ringan. Setiap kesukaran akan menjadi ringan dan semua bala bencana akan lenyap.

60.Lantaran zikirlah, segala rupa ketakutan dan kebimbangan akan terhindar. Zikrullah adalah mempunyai satu kuasa yang khas untuk melahirkan ketenteraman dan akan melenyapkan ketakutan.

Ianya mempunyai kesan yang istimewa di mana semakin berzikir sebanyak-banyaknya, semakin itulah akan mencapai ketenteraman dan akan lenyap ketakutan.

61.Zikir adalah melahirkan kekuatan dan tenaga yang terkhas kepada manusia. Dengan kekuatan itu, ia dapat menyelenggarakan urusan-urusan yang agak sukar.

62.Pemberesan urusan-urusan akhirat adalah dahulu-mendahului di antara satu sama lain. Di dalam mendahului antara satu sama lain ini, yang kelihatan di hadapan sekali ialah orang-orang yang berzikir.

Diriwayatkan dari Omar Khadam Gufarah r.a katanya:

“Apabila amal perbuatan manusia diganjari pada hari kiamat maka sebahagian besar dari manusia akan menyesal sambil berkata:

“Alangkah bagusnya jika dahulunya kita memperbanyakkan amalan yang ringan dan mudah sekali iaitu zikir.”

Di dalam sebuah hadis ada dilaporkan bahawa Baginda Rasulullah s.a.w telah bersabda:

“Telah mendahului mereka yang mufarrid.”

Para sahabat bertanya:

“Siapakah yang mufarrid itu, ya Rasulullah?”

Baginda menjawab: “Mereka yang mengingati Allah sebanyak-banyaknya kerana zikir adalah meringankan bebanan mereka.”

63.Allah S.W.T sendiri membenarkan dan memuji orang-orang yang berzikir. Orang-orang yang dibenarkan oleh Allah S.W.T tidaklah akan dibangkitkan bersama-sama orang yang berdusta.

64. Zikir adalah menyebabkan terbinanya rumah di dalam syurga. Apabila seseorang hamba berhenti daripada berzikir maka para malaikat berhenti daripada membina rumah itu.

Apabila mereka ditanya, “Mengapakah kamu berhenti membina rumah itu?”

Maka mereka menjawab, “Bahawa perbelanjaannya belum tiba lagi.”

Di dalam sebuah hadis lagi ada disebutkan barangsiapa yang mengucapkan (berzikir) sebanyak 7 kali, nescaya dibinakan satu menara untuknya di dalam syurga.

65. Zikir adalah perisai atau pendinding bagi Neraka Jahannam. Barangsiapa yang dimasukkan ke dalamnya kerana amal perbuatannya yang tidak baik, maka zikirnya itu menjadi pendinding di antaranya dengan Neraka Jahannam tersebut. Semakin banyak berzikir dibuat maka semakin kuatlah pendinding itu.

66. Para malaikat beristighfar (memohon keampunan) bagi orang yang berzikir. Diberitakan kepada Amar bin Aas r.a yang beliau meriwayatkan bahawa apabila seseorang hamba mengucapkan (berzikir) maka para malaikat berkata, “Ya, Allah! Ampunilah dia.” (Dan termaklum bahawa doa para malaikat itu tidak ditolak malahan terus dikabulkan).

67.Jika seseorang berzikir di atas gunung atau di tanah datar, maka tempat tersebut akan merasa bangga.

Di dalam sebuah hadis ada diberitakan bahawa gunung-gunung bertanya¬tanyakan di antara satu sama lain bahawa hari ini adakah seseorang yang berzikir itu melalui di atas engkau.

Jika diberitahukan, “Ya, ada yang melaluinya maka ia akan berasa gembira lagi bangga.”

68.Memperbanyakkan zikir adalah merupakan sijil bagi kelepasan bagi kemunafikan.

Allah S.WT telah berfirman:

“Mereka tidak mengingati Allah melainkan sedikit.”

(An-Nisa A:142 S:4 J:5 M/S:101)

Ka’ab Akhbar r.a berkata:

“Barangsiapa berzikir sebanyak-banyaknya terpelihara ia daripada kemunafikan.”

69.Berbanding dengan amalan-amalan yang baik maka zikir mempunyai satu kelazatan yang tidak didapati pada amalan¬amalan yang lain.

Jika zikir tidak mempunyai satu fadilat pun selain daripada kelazatan tadi maka memadailah dia.

Malik bin Dinar r.a berkata, “Bahawa seseorang tidak akan berasa lazat dari suatu apa pun seperti kelazatan berzikir.”

70.Pada wajah orang berzikir itu didapati kegembiraan di dunia ini dan akan kelihatan nur padanya di hari kiamat.

71. Barangsiapa yang mengingati Allah sebanyak-banyaknya di tengah-tengah jalan, di rumah, di dalam safar dan ketika berada di dalam kampung, maka ia akan mempunyai pembela-pembela yang ramai sekali di hari hisab kelak.

Di dalam menerangkan keadaan hari kiamat, Allah S.W.T berfirman:

“Pada hari itu (yakni hari kiamat) bumi menceritakan berita-beritanya.”

Baginda Rasulullah s.a.w bertanya kepada para sahabat:

“Tahukah kamu berita-berita bumi itu?”

Mereka menjawab:

“Tidak. Kami tidak tahu, ya Rasulullah s.a.w.”

Baginda Rasulullah s.a.w bersabda:

“Pekerjaan-pekerjaan yang dibuat oleh lelaki dan wanita (sama ada pekerjaan yang baik ataupun yang buruk) di permukaan bumi ini, maka bumi akan menceritakan bahawa si fulan pernah melakukan sekian perbuatan di sekian tempat di permukaannya pada sekian masa.

Oleh itu, orang-orang yang berzikir sebanyak-banyaknya di tempat-tempat yang berlainan maka dia akan mempunyai saksi yang banyak di hari hisab nanti.”

72. Selama lidah sibuk dengan berzikir maka selama itulah ia terpelihara daripada perbicaraan yang sia-sia, berdusta, mengumpat dan sebagainya. Kerana lidah itu sememangnya tidak bisa diam, ia akan sibuk berzikir kalau tidak sudah tentu dengan kesia-siaan.

Demikian juga halnya hati jika ia tidak sibuk dengan mencintai Khalik, maka sudah tentu ia sibuk dengan mencintai makhluk.

73.Syaitan adalah musuh manusia yang nyata. Ia mencampakkan manusia di dalam kancah kerunsingan dan kegelisahan dengan berbagai cara. Ia juga mengerumuni mereka dari tiap penjuru.

Orang yang halnya sedemikian rupa, ia sentiasa berada di tengah-tengah lingkungan para musuh yang mana tiap-tiap seorang daripadanya ingin menimpa ke atasnya penderitaan demi penderitaan.
Tiada cara untuk mematahkan serangan musuh itu melainkan dengan zikrullah.

Ada banyak hadis yang mengandungi doa-doa yang mana dengan membacanya sebelum tidur maka terpeliharalah dari musuh-musuh itu selama¬lamanya.

Kelebihan-kelebihan di atas memadailah mereka yag mendapat taufik untuk mengamalkannya.

Bagi mereka yang tiada mendapat taufik, maka beribu-ribu fadilat pun tidak berguna sama sekali.

Kategori:doa doa islam

Keutamaan 10 Hari Pertama di Bulan Dzulhijjah

Segala puji bagi Allah semata, shalawat dan salam semoga tercurah
kepada Rasulullah, Nabi kita Muhammad, kepada keluarga dan segenap
sahabatnya.

Diriwayatkan oleh Al-Bukhari, Rahimahullah, dari Ibnu ‘Abbas
Radhiyallahu ‘Anhuma bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda :
Artinya :
“Tidak ada hari dimana amal shalih pada saat itu lebih dicintai oleh
Allah daripada hari-hari ini, yaitu : Sepuluh hari dari bulan Dzul
Hijjah. Mereka bertanya : Ya Rasulullah, tidak juga jihad fi
sabilillah ?. Beliau menjawab : Tidak juga jihad fi sabilillah,
kecuali orang yang keluar (berjihad) dengan jiwa dan hartanya,
kemudian tidak kembali dengan sesuatu apapun”.

Imam Ahmad, Rahimahullah, meriwayatkan dari Umar
Radhiyallahu ‘Anhuma, bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda :
Artinya :
“Tidak ada hari yang paling agung dan amat dicintai Allah untuk
berbuat kebajikan di dalamnya daripada sepuluh hari (Dzul Hijjah)
ini. Maka perbanyaklah pada saat itu tahlil, takbir dan tahmid”.

MACAM-MACAM AMALAN YANG DISYARIATKAN

1. Melaksanakan Ibadah Haji dan Umrah

Amal ini adalah amal yang paling utama, berdasarkan berbagai hadits
shahih yang menunjukkan keutamaannya, antara lain : sabda Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam :
Artinya :
“Dari umrah ke umrah adalah tebusan (dosa-dosa yang dikerjakan) di
antara keduanya, dan haji yang mabrur balasannya tiada lain adalah
Surga”.

2. Berpuasa selama hari-hari tersebut, atau pada sebagiannya,
terutama pada hari Arafah

Tidak disangsikan lagi bahwa puasa adalah jenis amalan yang paling
utama, dan yang dipilih Allah untuk diri-Nya. Disebutkan dalam
hadist Qudsi :
Artinya :
“Puasa ini adalah untuk-Ku, dan Aku lah yang akan membalasnya.
Sungguh dia telah meninggalkan syahwat, makanan dan minumannya
semata-mata karena Aku”.

Diriwayatkan dari Abu Said Al-Khudri, Radhiyallahu ‘Anhu, Rasulullah
Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
Artinya :
“Tidaklah seorang hamba berpuasa sehari di jalan Allah melainkan
Allah pasti menjauhkan dirinya dengan puasanya itu dari api neraka
selama tujuh puluh tahun”. (Hadits Muttafaq ‘Alaih).

Diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Abu Qatadah Rahimahullah bahwa
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
Artinya :
“Berpuasa pada hari Arafah karena mengharap pahala dari Allah
melebur dosa-dosa setahun sebelum dan sesudahnya”.

3. Takbir dan Dzikir pada Hari-hari Tersebut

Sebagaimana firman Allah Ta’ala.
Artinya :
“…. dan supaya mereka menyebut nama Allah pada hari-hari yang
telah ditentukan …”.
(Al-Hajj : 28).

Para ahli tafsir menafsirkannya dengan sepuluh hari dari bulan Dzul
Hijjah. Karena itu, para ulama menganjurkan untuk memperbanyak
dzikir pada hari-hari tersebut, berdasarkan hadits dari Ibnu Umar
Radhiyallahu ‘Anhuma.
Artinya :
“Maka perbanyaklah pada hari-hari itu tahlil, takbir dan tahmid”.
(Hadits Riwayat Ahmad).

Imam Bukhari Rahimahullah menuturkan bahwa Ibnu Umar dan Abu
Hurairah Radhiyallahu ‘Anhum keluar ke pasar pada sepuluh hari
tersebut seraya mengumandangkan takbir lalu orang-orang pun
mengikuti takbirnya. Dan Ishaq, Rahimahullah, meriwayatkan dari
fuqaha’, tabiin bahwa pada hari-hari ini mengucapkan :

“Allahu Akbar, Allahu Akbar, Laa Ilaha Ilallah, wa-Allahu Akbar,
Allahu Akbar wa Lillahil Hamdu”

Artinya :
“Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Tidak ada Ilah (Sembahan) Yang
Haq selain Allah. Dan Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, segala
puji hanya bagi Allah”.

Dianjurkan untuk mengeraskan suara dalam bertakbir ketika berada di
pasar, rumah, jalan, masjid dan lain-lainnya. Sebagaimana firman
Allah.
Artinya :
“Dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang
diberikan kepadamu …”.
(Al-Baqarah : 185)

Tidak dibolehkan mengumandangkan takbir bersama-sama, yaitu dengan
berkumpul pada suatu majlis dan mengucapkannya dengan satu suara
(koor). Hal ini tidak pernah dilakukan oleh para Salaf. Yang menurut
sunnah adalah masing-masing orang bertakbir sendiri-sendiri. Ini
berlaku pada semua dzikir dan do’a, kecuali karena tidak mengerti
sehingga ia harus belajar dengan mengikuti orang lain.

Dan diperbolehkan berdzikir dengan yang mudah-mudah. Seperti :
takbir, tasbih dan do’a-do’a lainnya yang disyariatkan.

4. Taubat serta Meninggalkan Segala Maksiat dan Dosa

Sehingga akan mendapatkan ampunan dan rahmat. Maksiat adalah
penyebab terjauhkan dan terusirnya hamba dari Allah, dan keta’atan
adalah penyebab dekat dan cinta kasih Allah kepadanya.

Disebutkan dalam hadits dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu,
bahwasanya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda.
Artinya :
“Sesungguhnya Allah itu cemburu, dan kecemburuan Allah itu manakala
seorang hamba melakukan apa yang diharamkan Allah terhadapnya”
(Hadits Muttafaq ‘Alaihi).

5. Banyak Beramal Shalih

Berupa ibadah sunat seperti : shalat, sedekah, jihad, membaca Al-
Qur’an, amar ma’ruf nahi munkar dan lain sebagainya. Sebab amalan-
amalan tersebut pada hari itu dilipatgandakan pahalanya. Bahkan amal
ibadah yang tidak utama bila dilakukan pada hari itu akan menjadi
lebih utama dan dicintai Allah daripada amal ibadah pada hari
lainnya meskipun merupakan amal ibadah yang utama, sekalipun jihad
yang merupakan amal ibadah yang amat utama, kecuali jihad orang yang
tidak kembali dengan harta dan jiwanya.

6. Disyariatkan pada Hari-hari itu Takbir Muthlaq

Yaitu pada setiap saat, siang ataupun malam sampai shalat Ied. Dan
disyariatkan pula takbir muqayyad, yaitu yang dilakukan setiap
selesai shalat fardhu yang dilaksanakan dengan berjama’ah ; bagi
selain jama’ah haji dimulai dari sejak Zhuhur hari raya Qurban terus
berlangsung hingga shalat Ashar pada hari Tasyriq.

7. Berkurban pada Hari Raya Qurban dan Hari-hari Tasyriq

Hal ini adalah sunnah Nabi Ibrahim ‘Alaihissalam, yakni ketika Allah
Ta’ala menebus putranya dengan sembelihan yang agung. Diriwayatkan
bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Artinya :
“Berkurban dengan menyembelih dua ekor domba jantan berwarna putih
dan bertanduk. Beliau sendiri yang menyembelihnya dengan menyebut
nama Allah dan bertakbir, serta meletakkan kaki beliau di sisi tubuh
domba itu”. (Muttafaq ‘Alaihi).

8. Dilarang Mencabut atau Memotong Rambut dan Kuku bagi orang yang
hendak Berkurban

Diriwayatkan oleh Muslim dan lainnya, dari Ummu Salamah
Radhiyallhu ‘Anha bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda.
Artinya :
“Jika kamu melihat hilal bulan Dzul Hijjah dan salah seorang di
antara kamu ingin berkurban, maka hendaklah ia menahan diri dari
(memotong) rambut dan kukunya”.

Dalam riwayat lain : “Maka janganlah ia mengambil sesuatu dari
rambut atau kukunya sehingga ia berkurban”.

Hal ini, mungkin, untuk menyerupai orang yang menunaikan ibadah haji
yang menuntun hewan kurbannya.
Firman Allah.
Artinya :
” ….. dan jangan kamu mencukur (rambut) kepalamu, sebelum kurban
sampai di tempat penyembelihan. ..”.
(Al-Baqarah : 196)

Larangan ini, menurut zhahirnya, hanya dikhususkan bagi orang yang
berkurban saja, tidak termasuk istri dan anak-anaknya, kecuali jika
masing-masing dari mereka berkurban. Dan diperbolehkan membasahi
rambut serta menggosoknya, meskipun terdapat beberapa rambutnya yang
rontok.

9. Melaksanakan Shalat Iedul Adha dan mendengarkan Khutbahnya

Setiap muslim hendaknya memahami hikmah disyariatkannya hari raya
ini. Hari ini adalah hari bersyukur dan beramal kebajikan. Maka
janganlah dijadikan sebagai hari keangkuhan dan kesombongan ;
janganlah dijadikan kesempatan bermaksiat dan bergelimang dalam
kemungkaran seperti ; nyanyi-nyanyian, main judi, mabuk-mabukan dan
sejenisnya. Hal mana akan menyebabkan terhapusnya amal kebajikan
yang dilakukan selama sepuluh hari.

10. Selain hal-hal yang telah disebutkan diatas

Hendaknya setiap muslim dan muslimah mengisi hari-hari ini dengan
melakukan ketaatan, dzikir dan syukur kepada Allah, melaksanakan
segala kewajiban dan menjauhi segala larangan ; memanfaatkan
kesempatan ini dan berusaha memperoleh kemurahan Allah agar mendapat
ridha-Nya.

Semoga Allah melimpahkan taufik-Nya dan menunjuki kita kepada jalan
yang lurus. Dan shalawat serta salam semoga tetap tercurah kepada
Nabi Muhammad, kepada keluarga dan para sahabatnya.

Kategori:doa doa islam

Ketika ALLAH Bilang Tidak

Ketika manusia berdo’a,” YA ALLAH, ambillah kesombonganku dariku”.
ALLAH berkata:”Tidak, bukan aku yang mengambil , tapi kau yang harus menyerahkannya” .

Ketika manusia berdo’a,” YA ALLAH, sempurnakanlah kekurangan anakku yang cacat.”
ALLAH berkata,”Tidak, jiwanya telah sempurna, tubunya hanyalah sementara”.

Ketika manusia berdo’a,” YA ALLAH, beri aku kesabaran”.
ALLAH berkata,”Tidak, Kesabaran didapat dari ketabahan dalam mengahadapi cobaan, tidakm diberikan , kau harus meraihnya sendiri”.

Ketika manusia berdo’a ,”YA ALLAH beri aku kebahagiaan” .
ALLAH berkata “Tidak,Kuberi keberkahan , kebahagiaan tergantung kepadamu sendri untuk menghargai keberkahan itu”.

Ketika manusia berdo’a< ‘YA ALLAH, jauhkan aku dari kesusahan”.
ALLAH berkata,” Tidak, penderitaan menjauhkanmu dari dari jerat duniawi dan mendekatkanmu pada-KU”.

Ketika manusia berdo’a,”YA ALLAH, beri aku segala hal yang membuat hidup ini nikmat”.
ALLAH berkata,”Tidak, Aku beri kau kehidupan supaya kau menikmati segala hal”.

Ketika manusia berdo’a,”YA ALLAH, bantu aku MENCINTAI orang lain sebesar cinta=MU padaku.
ALLAH berkata,” akhirnya kau mengerti…. …..!!!! !!!!!!!!”

Kadang kita berpikir bahwa ALLAH tidak adil, kita telah susah payah memanjatkan do’a, meminta dan berusaha, pagi siang malam, tapi tak ada hasilnya.
Kita menharapkan diberi pekerjaan, puluhan bahkan ratusan lamaran dikirimkan tak ada jawaban, sementara orang lain dengan mudahnya mendapatkan pekerjaan.
Kita sudah bekerja keras dalam pekerjaan mengahrapkan jabatan, tapi orang lain yang mendapatkannya tanpa susah payah.

Kita mengharapkan diberikan pasangan hidup yang baik dan sesuai, berakhir dengan penolakan dan kegagalan, orang lain dengan mudah berganti pasangan.
Kita menginginkan harta yang berkecukupan, namun kebutuhanlah yang terus meningkat.

Coba kita bayangkan diri kita seperti anak kecil yang sedang DEMAM dan PILEK. Lalu kita melihat tukang es .
Kita yang sedang panas badannya merasa haus dan merasa dengan meminum es dapat mengobati rasa demem (maklum anak kecil).

Lalu kita meminta pada orang tua kita (seperti kita berdoa memohon pada ALLAH) dan merengek minta dibelikan es.
Orang tua kita tentu lebih tahu kalau es dapat memperparah penyakit kita, tentu dengan segala dalih kita tidak dibelikan es.
Orang tua kita tentu ingin kita sembuh dulu baru boleh minum es yang lezat itu.

Begitu pula dengan ALLAH, segala yang kita minta ALLAH tahu apa yang terbaik bagi kita.Mungkin tidak sekarang, atau tidak didunia ini ALLAH mengabulkannya. Karena ALLAH tahu yang terbaik yang kita tidak tahu.
Kita sembuhkan dulu diri kita dari “PILEK” dan ” DEMAM” ………… ……… . dan terus berdo’a

Kategori:doa doa islam

Penyumbat Saruran Rezeki

Allah SWT menciptakan semua makhluk telah sempurna dengan pembagian rezekinya. Tidak ada satu pun yang akan ditelantarkan- Nya, termasuk kita. Karena itu, rezeki kita yang sudah Allah jamin pemenuhannya. Yang dibutuhkan adalah mau atau tidak kita mencarinya. Yang lebih tinggi lagi benar atau tidak cara mendapatkannya. Rezeki di sini tentu bukan sekadar uang. Ilmu, kesehatan, ketenteraman jiwa, pasangan hidup, keturunan, nama baik, persaudaraan, ketaatan termasuk pula rezeki, bahkan lebih tinggi nilainya dibanding uang.
Walau demikian, ada banyak orang yang dipusingkan dengan masalah pembagian rezeki ini. “Kok rezeki saya seret banget, padahal sudah mati-matian mencarinya?” “Mengapa ya saya gagal terus dalam bisnis?” “Mengapa hati saya tidak pernah tenang?” Ada banyak penyebab, mungkin cara mencarinya yang kurang profesional, kurang serius mengusahakannya, atau ada kondisi yang menyebabkan Allah Azza wa Jalla “menahan” rezeki yang bersangkutan. Poin terakhir inilah yang akan kita bahas. Mengapa aliran rezeki kita tersumbat? Apa saja penyebabnya?
Saudaraku, Allah adalah Dzat Pembagi Rezeki. Tidak ada setetes pun air yang masuk ke mulut kita kecuali atas izin-Nya. Karena itu, jika Allah SWT sampai menahan rezeki kita, pasti ada prosedur yang salah yang kita lakukan. Setidaknya ada lima hal yang menghalangi aliran rezeki.
Pertama, lepasnya ketawakalan dari hati. Dengan kata lain, kita berharap dan menggantungkan diri kepada selain Allah. Kita berusaha, namun usaha yang kita lakukan tidak dikaitkan dengan-Nya. Padahal Allah itu sesuai prasangka hamba-Nya. Ketika seorang hamba berprasangka buruk kepada Allah, maka keburukan-lah yang akan ia terima. Barangsiapa yang bertawakal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan) nya. Demikian janji Allah dalam QS Ath Thalaaq [63] ayat 3.
Kedua, dosa dan maksiat yang kita lakukan. Dosa adalah penghalang datangnya rezeki. Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya seseorang terjauh dari rezeki disebabkan oleh perbuatan dosanya.” (HR Ahmad). Saudaraku, bila dosa menyumbat aliran rezeki, maka tobat akan membukanya. Andai kita simak, doa minta hujan isinya adalah permintaan tobat, doa Nabi Yunus saat berada dalam perut ikan adalah permintaan tobat, demikian pula doa memohon anak dan Lailatul Qadar adalah tobat. Karena itu, bila rezeki terasa seret, perbanyaklah tobat, dengan hati, ucapan dan perbuatan kita.
Ketiga, maksiat saat mencari nafkah. Apakah pekerjaan kita dihalalkan agama? Jika memang halal, apakah benar dalam mencari dan menjalaninya? Tanyakan selalu hal ini. Kecurangan dalam mencari nafkah, entah itu korupsi (waktu, uang), memanipulasi timbangan, praktik mark up, dsb akan membaut rezeki kita tidak berkah. Mungkin uang kita dapat, namun berkah dari uang tersebut telah hilang. Apa ciri rezeki yang tidak berkah? Mudah menguap untuk hal sia-sia, tidak membawa ketenangan, sulit dipakai untuk taat kepada Allah serta membawa penyakit. Bila kita terlanjur melakukannya, segera bertobat dan kembalikan harta tersebut kepada yang berhak menerimanya.
Keempat, pekerjaan yang melalaikan kita dari mengingat Allah. Bertanyalah, apakah aktivitas kita selama ini membuat hubungan kita dengan Allah makin menjauh? Terlalu sibuk bekerja sehingga lupa shalat (atau minimal jadi telat), lupa membaca Alquran, lupa mendidik keluarga, adalah sinyal-sinyal pekerjaan kita tidak berkah. Jika sudah demikian, jangan heran bila rezeki kita akan tersumbat. Idealnya, semua pekerjaan harus membuat kita semakin dekat dengan Allah. sibuk boleh, namun jangan sampai hak-hak Allah kita abaikan. Saudaraku, bencana sesungguhnya bukanlah bencana alam yang menimpa orang lain. Bencana sesungguhnya adalah saat kita semakin jauh dari Allah.
Kelima, enggan bersedekah. Siapapun yang pelit, niscaya hidupnya akan sempit, rezekinya mampet. Sebaliknya, sedekah adalah penolak bala, penyubur kebaikan serta pelipat ganda rezeki. Sedekah bagaikan sebutir benih menumbuhkan tujuh bulir, yang pada tiap-tiap bulir itu terjurai seratus biji. Artinya, Allah yang Mahakaya akan membalasnya hingga tujuh ratus kali lipat (QS Al Baqarah [2]: 261). Tidakkah kita tertarik dengan janji Allah ini? Maka pastikan, tiada hari tanpa sedekah, tiada hari tanpa kebaikan. Insya Allah, Allah SWT akan membukakan pintu-pintu rezeki-Nya untuk kita. Amin.

Kategori:doa doa islam

Trik2 Syaitan terhadap Manusia

Dalam suatu pertemuan iblis, syaitan dan jin, dikatakan: “Kita tidak dapat melarang kaum muslim ke Masjid”, “Kita tidak dapat melarang mereka membaca Al-Qur’an dan mencari kebenaran”, “Bahkan kita tidak dapat melarang mereka mendekatkan diri dengan Tuhan mereka Allah dan Pembawa risalahNya Muhammad”, “Pada saat mereka melakukan hubungan dengan Allah, maka kekuatan kita akan lumpuh.”

“Oleh sebab itu, biarkanlah mereka pergi ke Masjid; biarkan mereka tetap melakukan kesukaan mereka, TETAPI CURI WAKTU MEREKA, sehingga Mereka tidak lagi punya waktu untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah”.

“Inilah yang akan kita lakukan,” kata Iblis. “Alihkan perhatian mereka dari usaha meningkatkan kedekatannya kepada Allah dan awasi terus kegiatannya sepanjang hari!”. “Bagaimana kami melakukannya?” tanya para hadirin yaitu iblis, syaitan, dan jin. Sibukkan mereka dengan hal-hal yang tidak penting dalam kehidupan mereka, dan ciptakan tipudaya untuk menyibukkan fikiran mereka,”

Jawab sang iblis “Rayu mereka agar suka BELANJA, BELANJA DAN BELANJA SERTA BERHUTANG, BERHUTANG DAN BERHUTANG”. 

“Bujuk para isteri untuk bekerja di luar rumah sepanjang hari dan para suami bekerja 6 sampai 7 hari dalam seminggu, 10 – 12 jam sehari, sehingga mereka merasa bahwa hidup ini sangat kosong.” “Jangan biarkan mereka menghabiskan waktu bersama anak-anak mereka.”

“Jika keluarga mereka mulai tidak harmoni, maka mereka akan merasa bahwa rumah bukanlah tempat mereka melepaskan lelah bila pulang dari bekerja”. “Dorong terus cara berfikir seperti itu sehingga mereka tidak merasa adanya ketenangan di rumah.”

“Hasut mereka untuk membunyikan radio atau kaset selama mereka berkendaraan”. “Dorong mereka untuk menonton TV, VCD, CD dan PC di rumah. Sepanjang hari. Bunyikan musik terus menerus di semua restoran maupun pusat perbelanjaan. 

“Hal ini akan mempengaruhi fikiran mereka dan merusak hubungan mereka dengan Allah dan RasulNya”

“Penuhi meja-meja rumah mereka dengan majalah-majalah dan tabloid”. “Sajikan mereka dengan berbagai berita dan gosip selama 24 jam sehari”.

“Serang mereka dengan berbagai iklan-iklan di jalanan”. “Banjiri kotak surat mereka dengan informasi tak berguna, katalog-katalog, undian-undian, tawaran-tawaran dari berbagai macam iklan. 

“Muatkan gambaran wanita yang cantik itu adalah: yang berbadan langsing dan berkulit mulus di majalah dan TV, untuk menggoda para suami hingga mereka berfikir bahwa PENAMPILAN itu menjadi unsur terpenting, sehingga membuat para suami tidak tertarik lagi pada isteri-isteri mereka”

“Buatlah para isteri menjadi sangat letih pada malam hari, buatlah mereka sering sakit kepala”.

“Jika para isteri tidak memberikan cinta yang diinginkan sang suami, maka akan mulai mencari hiburan di luar”. “Hal inilah yang akan mempercepatkan retaknya sebuah keluarga”

“Terbitkan buku-buku cerita untuk mengalihkan kesempatan mereka untuk mengajarkan anak-anak mereka akan makna dan kepentingan shalat serta melupakan Al Quran.”

“Sibukkan mereka sehingga tidak lagi punya waktu untuk mengkaji bagaimana Allah menciptakan alam semesta. Arahkan mereka ke tempat-tempat hiburan, fitness, konsert2, panggung2 wayang dan pusat2 yang melegakan” 

“Buatlah mereka menjadi SIBUK, SIBUK DAN SIBUK.” “Perhatikan, jika mereka jumpa dengan orang soleh, bisikkan gosip-gosip dan percakapan tidak berfaedah, sehingga percakapan mereka tidak mendatangkan pahala apa-apa, sebaliknya berbuat dosa semata-mata.

“Isi kehidupan mereka dengan keindahan-keindahan semu yang akan membuat mereka tidak punya waktu untuk mengkaji kebesaran Allah.” “Dan Dengan segera mereka akan merasa bahwa rezeki, kebaikan/kesehatan keluarga adalah merupakan hasil usahanya yang kuat (bukan atas izin Allah).”

Kategori:doa doa islam